Senin, 27 April 2015

tugas 4

Tugas 4

  1. Pengaplikasian dari bentuk sebagai warga negara yang mengenal Filsafat Bangsa yakni Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari!
·         Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha ESA" 
Disila pertama ini kita semua sebagai warga negara Indonesia diharapkan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu untuk menjadikan manusia yang selalu beriman dan bertakwa kepada kepercayaannya masing-masing. Oleh karena itu, dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah, dan dimasyarakat ditanamkan nilai-nilai keagamaan dan Pancasila.

   Berikut ini suatu sikap dan perilaku positif  yang tertuang dalam Sila pertama Pancasila :

    -    Melaksanakan kewajiban dalam keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa (sesuai dengan kepercayaan masing-masing).
    -    Saling bekerjasama dan tolong menolong demi kepentingan bersama, walaupun berbeda agama disituasi dan kondisi dilingkungannya masing-masing.
    -    Mengembangkan toleransi antar umat beragama agar terwujudnya kehidupan yang baik.
·         Sila kedua, "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab"
Didalam sila ini mengandung nilai-nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku seseorang yang harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Hal ini adalah pengertian bahwa hakikat seorang manusia harus berbuat adil didalam hubungannya dengan manusia lain, adil terhadap masyarakat dilingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha ESA.

    Berikut adalah sikap positif dalam Sila kedua Pancasila :

    -    Memperlakukan manusia/orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk hidup.
    -    Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakannya.
    -    Mengembangkan sikap tenggang rasa dan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
    -    Tidak sukar untuk menolong orang lain, atau memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
·          Sila ketiga, "Persatuan Indonesia"
Dalam sila ke-3 ini mempunyai maksud yang bertujuan mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat/warga negara Indonesia, yang mempunyai suatu perbedaan agama, suku, bahasa, maupun budaya. Sehingga dapat disatukan melalui sila ini walaupun berbeda-beda namun tetap 1 tujuan atau disebut Bhineka Tunggal Ika.

    Contoh sikap positif dan perilaku positif dalam Sila ketiga Pancasila :

    -    Sanggup dan rela berkorban untukkepentingan bangsa dan negara.
    -    Mencintai tanah air dan bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia.
    -    Mengembangkan Persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
    -    Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
·           Sila keempat, "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyarawatan/Perwakilan".
Makna yang terkandung dalam sila ini ialah bahwa sistem kerakyatan dipilih oleh suatu badan yang menentukan dan memegang kebijakan yang telah dipilih sebagai perwakilan rakyat serta melakukan musyawarah bersama dalam menentukan keputusannya.

     Berikut sikap dan perilaku positif dalam Sila keempat Pancasila :

    -    Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama-sama.
    -    Tidak memaksakan kehendak, melakukan intimidasi atau berbuat anarkis terhadap orang lain.
    -    Memberi kepercayaan pada wakil-wakil rakyat yang telah terpilih untuk melaksanakan musyawarah agar berjalan dengan baik.
·         Sila kelima "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Sila kelima ini merupakan sila terakhir, karena sila ini mengandung nilai-nilai untuk selalu menggambarkan dalam tindakan supaya bersikap adil terhadap setiap warga negara Indonesia, tanpa ada perbedaan antara status sosial, suku, ras, dan bahasa sehingga tujuan dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikut sertaan semua rakya bangsa Indonesia dalam mewujudkan suatu negara yang adil dalam segi hal.

    Berikut sikap dan perilaku positif didalam kehidupan sehari-hari :

    -    Mengembangkan sikap gotong royong dan rasa kekeluargaan dengan lingkungan masyarakat sekitar.

    -    Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial melalui karya nyata, seperti melatih tenaga produktif untuk lebih terampil dalam melakukan pekerjannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar